Ayo Lawan Hawa Nafsu !!!
Senjata Melawan Hawa Nafsu

1.
Mengucapkan ‘Ta’awuz’ dan
‘Bismillah’.
2.
Berfikir akan kerugian Ibadah, fisik, mental,
harga diri, keimanan hati dan rencana Impian kedepan.
3.
Berfikir akan Kenikmatan besar yang ALLAH
amanahkan kepadamu. (Waktu, kecukupan, kemenangan, teman, ilmu, keimanan, dll).
4.
Menonton Video tentang ‘Berbuat dosa ketika
sendirian’.
5.
Mendengarkan Audio Al –
Baqarah.
6.
Berwudhu dengan
benar.
7.
Meruqyah Mandiri ke seluruh tubuhmu.
8.
Membaca Al – Qur’an secara ‘Merdu’ dan ‘Khidmat’.
9.
Memahami Terjemah Al Qur’an
dengan pemikiran
luas dan tenang.
10.
Sholat 2 Raka’at (Lailatul Qadar [malam], Sunnah Qobliyah
dan Ba’diyah, Dhuha [fajar/pagi], Witr [Ba’da Isya]).
11.
Berdzikir dengan Khusyuk.
12.
Berdo’a memohon perlindungan.
13.
Mendengarkan Musik Islami secara Nikmat dengan merenungkannya. Agar menambah cinta dengan Islam Tambahkan Terjemah lirik bagi musik luar.
14.
Keluar Ruangan dan merenungkan hal positif apapun sambil
memandang sekitar.
15.
Ber-Olahraga hingga letih, bisa berupa pemanasan, push
up, sit up, lari, zigzag, dll. Juga olahraga ‘besar’ yang sangat berpengaruh, seperti : Sepak
Bola, Badminton, Basket, Voly, Tenis, dll.
16.
Berpuasa pada awalnya akan mampu menahan hawa
nafsu secara ampuh.
17.
Bertanya Pada Dirimu.
18.
Mengingat Kematian bahwa kita akan kembali dengan
Amalan(baik/buruk) kita dihadapan ALLAH,
meminta pertanggung jawabanya karna setiap perkara sekecil zarrah-pun ada
balasannya.
19.
Menonton Video ‘Neraka’.
20. Menonton
Video ‘Surga’.
21.
Menghafal Ayat Al Qur’an
dan Hadits Shahih.
22. Mandi
untuk meredamkan
emosi, amarah, nafsu dan syahwat.
23. Menyibukkan
Diri dengan hal
positif dan mubah. Seperti : Membuat Artikel, Main Game, Berkomunikasi, Bersih
– bersih, dll) serta hindari kegiatan makan, menonton film TV, melihat gambar
lawan jenis atau berkomunikasi dengannya dan berdiam diri (pemikiran kosong).
24. Tidur.
أَفْضَلُ الْجِهَادِ أَنْ يُجَاهَدَ الرَّجُلُ
نَفْسَهَ وَ هَوَاهُ
“Jihad yang paling utama adalah seseorang
berjihad melawan dirinya dan hawa nafsunya.”
(HR.
Ibnu An-Najjar dari Abu dzarr juga diriwayat Abu Nu’aim dan Ad – Dhailami)
Jihad
melawan orang – orang kafir adalah amalan yang paling utama, tetapi hal ini
tidak mungkin dilakukan setelah jihad melawan hawa nafsu.
Mencegah Hawa Nafsu
1. Hindari Mencoba – coba untuk
berbuat maksiat, meskipun hal sepele.
2. Terapkan ‘In mind’ & ‘Out look’ di
kehidupan kita.
In mind : Yaitu fikiran/khayalan negative
dalam fikiran kita yang harus dihindari.
Out Seen: Yaitu sebuah godaan bagi penglihatan
(negative) didepan mata kita yang bisa membuat kita berfikir negative dan
membuat hawa nafsu meningkat.
3. Hindari Pergaulan Bebas karna
akan menjadi hal yang sangat berpengaruh bagi akhlaq dalam kehidupan.
4. Konsisten/Istiqomah setiap
hari untuk mendapat Ridho Allah.
Menurut
ahli tafsir, bahwa Allah akan memberitakan kepada orang yang mati dalam keadaan
Istiqomah, akan turun kepada mereka malaikat seraya berkata:
“Janganlah
kamu takut dan janganlah merasa sedih dan bergembiralah dengan Jannah yang
telah dijanjikan Allah padamu.”
“Kecuali orang – orang yang bertaubat dan
mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas
(mengerjakan) agama mereka karna Allah. Maka mereka itu adalah bersam – sama
orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang – orang yang
beriman pahala yang besar.” (QS. An Nisa : 146)
5.
Meminta Perlindungan Allah karna
selain berusaha juga dibarengi dengan berdo’a
“Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya
Engaku-lah kami memohon pertolongan.” (QS. Al Fatihah : 5)
6. Membenci Iblis dan Setan untuk
memperkuat tekad dan akan menjauh dari jalannya. Dan senantiasa mengagalkan
misinya tiap hari.
7. Tontonan TV akan
sangat berpengaruh bagi otak dan perilaku setiap hari. Khususnya Juga tontonan
memamerkan aurat wanita atau bahkan adegan dewasa dan adegan haram lainnya.
8. Hindari Fikiran Kosong
9. Wudhu Sebelum Tidur agar terjaga dari gangguan setan ketika
tidur. Dan posisi tidur dianjurkan miring ke kanan. Hindari posisi miring kiri
dan apalagi tengkurap yang berbahaya bagi kesehatan.
مَنْ بَاتَ طَاهِرًا، بَاتَ فِي شِعَارِهِ مَلَكٌ، فَلَمْ
يَسْتَيْقِظْ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فُلَانٍ،
فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا
“Barang siapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan
bersamanya didalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa,
“Ya Allah ampunilah hambamu si fulan karna tidur dalam keadaan suci.” (HR. Ibn
Hibban 3/329). Syuaib Al Arnauth mengatakan perawi hadits ini termasuk perawi
kitab shahih.
Hadits dari Abu Dzar, ia berkata,
“Nabi Salallahu’alaihi wa sallam lewat disisiku sementara aku sedang tidur
tengkurap, dan beliau bersabda: ‘Wahai Junaidab, sesungguhnya tidur seperti ini
adlah tidurnya penghuni neraka.” (HR. Ibnu Majah no 3724)
10. Membaca Ayat Kursi untuk
berlindung kepada Allah dari godaan setan.
“Jika hari mulai gelap tahanlah anak – anak
kalian (untuk keluar rumah) karena saat itu setan sedang berkeliaran. Jika
telah lewat sebagian malam biarkanlah mereka. Tutuplah pintu – pintu dan ucapkanlah
‘Bismillah’, karena sesungguhnya setan tidak akan bisa membuka pintu yang
tertutup.”
(HR. Bukhari no. 5623 dan Muslim no. 2012)
“jika seseorang memasuki rumahnya lantas ia
menyebut nama Allah saat memasukinya, begitu pula saat makan, maka setan pun
berkata (pada teman”nya), “Kalian tidak ada tempat untuk bermalam dan tidak ada
jatah makan.” Ketika ia memasuki rumahnya tanpa menyebut nama Allah ketika
memasukinya, setanpun mengatakan (kepada teman”nya), “Saat ini kalian
mendapatkan temapat untuk bermalam.” Kalian mendapat temapat bermalam dan jatah
makan malam.” (HR. Muslim no. 2018)
12. Undanglah Malaikat dengan
cara ini:
·
Berdzikir di suatu Majlis
·
Rumah Senantiasa Bersih
·
Banjiri Rumah dengan Bacaan Qur’an
·
Berdzikir
·
Hindari patung makhluk hidup dan gambar/foto makhluk hidup di
rumah.
·
Penghuni Rumah Berakhlakul Karimah
13. Suka Menunda – nunda akan
menimbulkan sikap lalai dan meremehkan setiap perbuatan.
14. Makan kekenyangan bisa
membuat tubuh berat dan malas gerak. Maka akan cenderung ingin tidur dan malas
– malasan. Makan terlalu kenyang juga bisa meningkatkan hawa nafsu dan Allah
membenci itu.
15. Tertawa Terbahak – bahak akan
membuat hati mati. Dan jika hati sudah mati, kita susah untuk mencintai Allah
dan sulit khuyuk beribadah kepada Allah.
16. Pacaran adalah
suatu hubungan antara laki – laki dan perempuan yang belum muhrim yang
melakukan hal – hal haram (Bersentuhan/Berpegangan)
17. Bertaqwa, menjadi
orang yang bertaqwa akan membuat kita terus untuk fokus beribadah kepada Allah.
“Sesunggunya
orang – orang yang bertaqwa bila mereka ditimpa was – was dari syetan, mereka
ingat kepada Allah, maka ketika itulah
mereka melihat kesalahan – kesalahannya. (QS. Al A’raaf : 201)
18. Membangun Iman, ini
akan menjadi benteng paling kokoh agar tidak ditembus oleh nafsu. Semakin kuat
Iman, maka akan semakin takut kepada Allah untuk berbuat dosa kepadanya dan
akan menimbulkan rasa cinta pada lubuk hatinya dari pada keluarga, harta,
kekasih atau istrinya sekalipun. Karna ia percaya Allah akan menjanjikan
rencana besar (Jannah) untuknya.
“Sesunggunya Allah telah membeli dari orang –
orang Mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surge untuk mereka
(QS. At Taubah : 111)
19. Membaca Al Qur’an akan
membuat hati sejuk dan damai dalam lubuk hatinya. Sehinggga bisa tegar bila
mana ditimpa suatu masalah atau bencana.
20. Bermuhasabah adalah
suatu rencana untuk beribadah kepada Allah dengan jumlah amalan yang
ditargetkannya. Dan menghitung pahala ibadah yang sudah ia kerjakan untuk bahan
pertimbangan untuk tiap harinya. Sehingga bisa mengetahui tingkatan ibadah yang
kita lakukan tiap harinya menurun/meningkat.
Berkata
Umar bin Khattab Radhiallahu ‘anhu:
“Hitunglah/hisablah
dirimu lebih dulu sebelum dihisab (di hari kiamat), dan timbanglah diri kalian
sebelum kalian ditimbang (di hari kiamat), diriwayatkan dari Umar bin khattab
beliau berkata, ‘Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, dan berhiaslah
(bersiaplah) kalian untuk hari aradh akbar (Yaumul Hisab). Dan bahwasannya
hisab itu akan menjadi ringan pada hari kiamat bagi orang yang menghisab
dirinya di dunia’.”
Diriwayatkan
juga dari Maimun bin Mihran ia berkata:
“Seorang
hamba tidak dikatakan bertaqwa hingga ia menghisab dirinya sebagaimana
dihisabnya pengikutnya dari mana makanan dan pakaiannya
“Hai orang – orang yang beriman, bertaqwalah
kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk esok hari (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Al – Hasyr : 18)
AL Khalifa
Production
Komentar