Benarkah Muhammadiyah Sesat?
Benarkah
Muhammadiyah
SESAT ?
Oleh
: Uztadz DR Khalid Basalamah MA
Penanya
:
Saya sering melihat ceramah ustadz di
Youtube dan saya sangat respek, kemudian saya berniat untuk memperlihatkan
ceramah ustadz ke teman - teman saya, tetapi tanggapan mereka bahwa ceramah
ustadz seperti seorang Muhammadiyah, dan saya dilaang keras untuk mengikutinya.
Tetapi saya mnegelak dengan tuduhan tersebut dan saya ingin tahu siapa yang
dimaksud dengan Muhammadiyah. Dan kenapa saya tidak boleh mengikutinya? Apakah
Muhammadiyah itu menyimpang? Kenapa bisa ada perbedaan seperti itu?
Jawab
:
Muhammadiyah nama lembaga sama seperti
Nadratul Ulama ada banyak lembaga – lembaga. Ini semua lembaga, ini sebuah
kendaraan, ini bukan target. Kalau kita sudah menjadikan lembaga – lembaga ini
sebagai agama maka seperti kesannya ada aliran – aliran dan ini tidak benar.
Tidak ada aliran dalam Islam, agama kita cuman satu, tuhan kita satu, nabi kita
satu, kitab kita satu, kiblat kita satu, semua jelas asalnya. Wahyu juga jelas
mana yang ayat mana yang hadits Nabi Salallahu’alaihi wa salam dan hadits –
hadits palsu sudah dijelaskan oleh para ulama. Ada sesuatu yang membingungkan
sebenernya, kalau masalah kasus ada yang mengatakan yang ini mirip Muhammadiyah
seperti apalah dituduh.
Sebenernya teman – teman anda
diberikan akal fikiran dan hati nurani. Dari ceramah awal sampai akhir ada
sesuatu yang buruk untuk dapatkan. Ada sesuatu yang buruk, hanya 1 orang yang
jawab, atau ada ilmu atau tambahan iman, kan kita bisa memilih itu. Kalau kamu
mau mengikuti perkataan orang, tidak ada ikhwal tidak bisa terima, kan gitu?
Nah di Majlis ilmu yang sebenarnya,
kalau kamu mau tahu majlis ilmu yang sebenarnya dan ini Subhanallah sudah turun
menurun dari sahabat Tabi’in, Tabiut Tabi’in dan sampai sekarang ulama kita
menjadi Imam Masjid Nabawi. Kita perlu duduk dari awal bicara sampai akhir ilmu
semua sampai pulang otak kita padat dengan ilmu, dan kita berubah menjadi lebih
baik, itu Majlis Ilmu sebenarnya. Kalau tahu Majlis Ilmu ngomongnya ngelantur, cuman
tahu ketawa – ketawa, cuman tahu dongeng – dongeng, cuman tahu pendapat saya
pendapat saya, Gausah hadir. memang begitu, Itu bukan Majlis Ilmu atau ga punya
hati nurani. Kalau orang bicara apapun, antum sendiri yang tentukan. “Oh ya, ini saya tahu ini benar.”
Orang kalau bicara apa gausah dengar, karna semua syaiton itu, kata Allah “Syaiton
itu Nazab” nazab itu kalau ada celah dibatu atau celah di buah itu bisa masuk
kesitu, syaiton itu bisa masuk kesegala lini. Kalau kamu sudah mulai multazim
nih, sudah mulai sepi pengajian, udah mulai kebakaran jenggot, udah mulai ikuti
pengajian, sudah mulai bahwa Allah berfirman begitu ustadz ini bicara masalah
ini. Syaiton tidak bisa menggoda untuk berzinah itu susah, benteng antum disini
kuat, beribadah sudah mulai kuat, sudah mulai ketameng. Dimana? di fitnah,
di ghibah. Antum lemah disitu. Maka ini
yang masuk di majlis Ilmu itu Fitnah dan Ghibah, luar biasa itu. Ga kenal, ga
apa, maen fitnah sembarangan, ini dosa, ini bisa terbuka syaiton ini dimana
antum lemah disitu.
Ada orang rajin solat ga bisa
diganggu, ga bisa ninggalin solat, syetan sudah putus asa disitu. Tetapi dia
lemah dilawan jenis misalnya, syetan bisa buat dia lemah, dia bisa buat dia
pacaran dan bisa zina, itu nanti digrogotin sama syetan. Dan orang Mukmin jeli,
tidak boleh ada yang luput, tidak boleh ada yang lolos, syetan bisa menggoda.
Setiap dia lemah satu titik, diperdalaman ilmu disitu, supaya akhirnya dia
tidak bisa dapatkan celah kelemahannya.
Dan Antum punya hati nurani,
saudaraku. Lihat ikuti hati nuraninya, lihat majlis ilmunya, kalau bermanfaat
jangan perdulikan perkataan orang. Karna sekarang banyak ikhwat dan akhwat
begitu, sering didengar tentang ini, sudah tinggali pengajiannya. Kebodohan
kita dituruti, untuk apa kita ikuti
perkataan orang. Nilai Sendiri, dengar baik – baik, “Oh iya
ini benar” kalau ya salah “Oh bener nih orang yang salah” Yasudah
jangan diikutin, kan gitu.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarokatuh..
Komentar